KECAMATAN SAYANG IBU/KSI ( KECAMATAN CILEDUG )
baru.jpg)






baru.jpg)






KATA PENGANTARA
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan karunianya kami dapat menyusun Profil Kecamatan Sayang Ibu Tahun 2014.
Profil Kecamatan Sayang Ibu merupakan gambaran umum pelaksanaan Kecamatan Sayang Ibu yang memuat pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat bekerjasama dengan Pemerintah untuk meningkatkan perbaikan kualitas hidup perempuan terutama dalam rangka mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu Hamil dan Angka Kematian Balita demi peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia khususnya pemberdayaan kaum perempuan.
Tugas utama Kecamatan bukan hanya sekedar memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat tetapi juga mampu menciptakan suatu perubahan yang mendasar dalam tatanan kehidupan masyarakat kearah kondisi kehidupan yang lebih baik. Oleh karena itu Kecamatan Ciledug dalam mewujudkan perubahan tersebut dan dalam rangka mengikuti lomba Kecamatan Sayang Ibu Tingkat Propinsi Banten, bersama ini kami sampaikan profil Kecamatan Sayang Ibu Tahun 2014.
Kami menyadari profil ini masih ada kekurangan-kekurangan untuk itu kami mohon saran dan masukan dari semua pihak guna kesempurnaan pelaksanaan kegiatan Gerakan Sayang Ibu di Kecamatan Ciledug sehingga dapat dirasakan oleh masyarakat.
Demikian semoga profil Kecamatan Sayang Ibu ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan dengan kegiatan Pemberdayaan Perempuan di Kecamatan Ciledug Kota Tangerang.
Ciledug, Oktober 2014
SATGAS GSI
===========================================================================
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Profil Kecamatan Sayang ibu merupakan gambaran umum Kecamatan Ciledug yang memuat pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat bekerjasama dengan pemerintah untuk peningkatan dan perbaikan kualitas hidup perempuan terutama dalam mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu ( AKI ) yang disebabkan oleh kehamilan, persalinan dan nifas serta mempercepat penurunan Angka Kematian Balita ( AKB ) yang disebabkan kematian balita karena ibu hamil menderita Kurang Energy Kronis ( KEK ) sehingga pada saat melahirkan Berat Bayi Lahir Rendah ( BBLR ) yaitu kurang dari 2500 gram hal ini disebabkan pada saat hamil seorang ibu kuranng mengkonsumsi makanan yang bergizi sehingga bayi dalam kandungan kurang asupan giziny yang beresiko pada kematian bayi. Kekurangan gizi pada balita saat pertumbuhan setelah dilahirkan juga beresiko pada kematian karena balita akan mudah sakit. Upaya penurunan Angka Kematian Ibu ( AKI ) dan Angka kematian Balita ( AKB ) dilakukan demi menghasilkan Sumber Daya Manusia ( SDM ) yang sehat dan berkualitas.
Pembentukan Manusia berkualitas dimulai sejak pembuahan bayi dalam kandungan, Balita, Anak, Remaja, Dewasa sampai Lanjut Usia. Pembentukan dan perkembanngan otak dimulai sejak bayi dalam kandungan sampai dengan bayi berusia tujuh tahun. Oleh karena itu peningkatan kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak merupakan faktor paling strategis untuk meningkatkan mutu dan kualitas Sumber Daya Manusia ( SDM ).
Tingkat kecerdasan anak ditentukan oleh status gizi calon ibu dan gizi ibu selama kehamilan namun bila ditinjau angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi di indonesia angka tersebut masih tinggi dan sangat memprihatinkan. Oleh karena itu Kementrian Negara Urusan Peranan Wanita pada tanggal 22 Desember 1996 meluncurkan Program Gerakan Sayang Ibu dan dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia. Gerakan Sayang Ibu ( GSI ) ini merupakan gerakan bersama antara pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan terutama dalam mempercepat angka kematian ibu hamil, melahirkan dan nifas serta angka kematian bayi dan balita.
Kecamatan Ciledug sejak Tahun 2009 sudah melaksanakan Kecamatan Sayang Ibu dan Revitalisasi Gerakan Sayang Ibu setiap tahun dilaksanakan mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan. Hal ini dilakukan agar pelaksanaan Gerakan Sayang Ibu ( GSI ) di Kecamatan Ciledug dapat berjalan dengan baik dan tujuan umum dari Gerakan Sayang Ibu ini diharapkan dapat tercapai yaitu untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
B. LANDASAN HUKUM
Pelaksanaan Gerakan Sayang Ibu di Kecamatan Ciledug dilaksanakan berdasarkan kepada beberapa acuan perundang-undangan, yaitu :1. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang Ratifikasi Penghapusan segala bentuk Diskriminasi terhadap wanita ;2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang kesehatan ;3. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1993 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Tangerang ;4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ;5. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Derah ;6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah ;7. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Nomor 2 Tahun 2007 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Revitalisasi Gerakan Sayang Ibu ;
C. MAKSUD DAN TUJUAN
Penyusunan Profil Kecamatan Sayang Ibu dimaksudkan untuk tersedianya dokumen yang memberikan data dan informasi tentang kegiatan pelaksanaan Gerakan Sayang Ibu ( GSI ) diwilayah Kecamatan Ciledug sesuai dengan Pedoman Gerakan Sayang Ibi ( GSI ) yang dikeluarkan oleh kementrian negara Pemberdayaan Perempuan Republik Indonesia.
===========================================================================
BAB II
PENGORGANISASIAN, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB SATGAS GSI TINGKAT KECAMATAN CILEDUG
A. PENGORGANISASIAN SATGAS GERAKAN SAYANG IBUBerpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan
Perempuan Nomor 2 Tahun 2007 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Revitalisasi Gerakan Sayang Ibu dapat
digambarkan Struktur Organisasi Satuan Tugasa Gerakan Sayang Ibu / Satgas GSI Kecamatan Ciledug Kota
Tangerang sebagai berikut :
Penasehat / Penanggung Jawab : Ahmad Budi Wahyudi, AP, M.Si
Ketua Pelaksana : Ahmad Suhendar, SE, M.Si
Wakil Ketua I : drg. Iradani Yupiningrum, M.Kes ( Kepala Puskesmas Ciledug )
Wakil Ketua II : Dr. H. Tetep Dian Budiana ( Kepala Puskesmas Tajur )
Sekretaris : Muryani ( Kasie Pemb. Masyarakat Kec.Ciledug )
Bendahara : Nunuy Handayanih
Bidang Advokasi, KIE dan Konseling
1. Tim Penggerak PKK kecamatan Ciledug
2. Puskesmas Ciledug
3. Puskesmas Tajur
4. Rumah Sakit Sari Asih Ciledug
5. RSIA Aqidah
6. RSIA mutiara Bunda
Bidang Pendidikan dan Latihan :
1. UPTD Dikdas Kecamatan Ciledug
2. KUA Kecamatan Ciledug
Bidang Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan :
1. Dharma Wanita Kecamatan Ciledug
2. BKMT Kecamatan Ciledug
3. FKTS Kecamatan Ciledug
4. Persit Kartika Candra Kirana Ciledug
5. Bhayangkari Ciledug
6. FKTS Kecamatan Ciledug
7. Karang Taruna Kecamatan Ciledug
8. KNPI Kecamatan Ciledug9. Pramuka Ranting Ciledug
B. URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB SATGAS GSI
Penasehat / Penanggung Jawab
Tugas dan Tanggung Jawabnya antara lain meliputi :
a. Memberi arahan perencanaan kegiatan Satgas GSI
b. Melakukan pembinaan, pengendalian dan evaluasi tentang pelaksanaan Satgas GSI
c. Menfasilitasi Program Gerakan Sayang Ibu ( GSI )
Ketua PelaksanaTugas dan Tanggung Jawabnya meliputi :a. Menyelenggarakan koordinasi perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi kegiatan Satgas GSI.b. Menyelenggarakan pertemuan Koordinasi Internal dan Eksternal Satgas GSI.c. Melakukan pembinaan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan program Gerakan Sayang Ibu.d. Menyelenggarakan sinkronisasi dan koordinasi dengan kelompok, forum lain yang mempunyai kegiatan, tujuan dan sasaran yang sama dengan program Gerakan Sayang Ibu.e. Menyusun Rencana Kegiatan Satgas Gerakan Sayang Ibu.
Wakil Ketua
Tugas dan Tanggung Jawabnya meliputi :
a. Melaksanakan kegiatan Ketua Pelaksana Satgas GSI jika Ketua Pelaksana sedang tidak aktif
.b. Mengidentifikasi permasalahan dan merumuskan berkaitan dengan pelaksanaan Program Gerakan Sayang Ibu.
c. Menyusun jadwal pemantauan, pembinaan dan evaluasi pelaksanaan Gerakan Sayang Ibu.d. Mengumpulkan data dan informasi Bumil, Bulin, Bufas, Buteki dan Bayi yang dilahirkan.
Sekretaris
Tugas dan Tanggung Jawabnya meliputi :
a. Mempersiapkan jadwal pertemuan dan administrasi lainnya dalam pelaksanaan kegiatan Gerakan Sayang Ibu.
b. Melaksanakan Inventarisasi sarana Satgas GSI
.c. Mempersiapkan pertemuan-pertemuan, koordinasi kegiatan Satgas GSI.
Bendahara
Tugas dan Tanggung Jawabnya meliputi :
a. Mengelola dana / anggaran Satgas GSI.
b. Mempertanggungjawabkan pengelolaan dana / anggaran Satgas GSI.
Bidang Advokasi, KIE dan Konseling
Tugas dan Tanggung Jawabnya meliputi :
a. Menyusun rencana kegiatan Advokasi, KIE dan Konseling Program Gerakan Sayang Ibu.
b. Memadukan kegiatan KIE dengan Sektoral secara sinergis.
c. Menjalin kerjasama dengan sektoral lain, Organisasi Keagamaan, Sosial, Pemuda dalam rangka bidang KIE dan
Konseling.
d. Menyusun pesan-pesan KIE dan Materi Konseling Program Gerakan Sayang Ibu.
e. Memantau, menggerakkan pelaksanaan kegiatan, permasalahan yang dihadapi dan keberhasilan yang dicapai
f. Mengidentifikasi kelompok sasaran dan memuat peta situasi program Gerakan Sayang Ibu
g. Melaksanakan kegiatan Advokasi bersama unsur terkait.
h Melaksanakan kegiatan KIE.
i. Melaksanakan kegiatan Konseling.
j. Melaksanakan laporan pelaksanaan kegiatan Advokasi KIE dan Konseling yang telah dilaksanakan.
k. Mendorong partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Gerakan Sayang Ibu dengan menggali ide-ide teoritas seperti
Tabulin, Ambulan Desa dan sebagainya.
Bidang Pendidikan dan Latihan
Tugas dan Tanggung Jawabnya meliputi :
a. Menyiapkan rencana penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan program Gerakan Sayang Ibu.
b. Menyiapkan peserta dan materi pendidikan dan pelatihan program Gerakan Sayang Ibu.
c. Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan program Gerakan
Sayang Ibu.
d. Melakukan evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan program Gerakan Sayang Ibu.
Bidang Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan
Tugas dan Tanggung Jawabnya meliputi :
a. Mengumpulkan data, informasi, pemetaan Bumil, Bulin, Bufas, Buteki dan Bayi yang dilahirkan.
b. Mengadakan evaluasi dan analisa pelaksanaan Gerakan Sayang Ibu
c. Membuat laporan tentang pelaksanaan Gerakan Sayang Ibu secara periodik dan berjenjang.
========================================================================
BAB III
GAMBARAN UMUM KECAMATAN CILEDUG
A. LETAK GEOGRAFIS
Secara geografis wilayah Kecamatan Ciledug terletak pada bagian timur Kota Tangerang dengan luas wilayah 876,68. Batas Wilayah Kecamatan Ciledug adalah sebagai berikut :
1. Sebelah Timur berbatasan dengan wilayah Kecamatan Larangan Kota Tangerang.
2. Sebelah Barat berbatasan dengan wilayah Kecamatan Pinang Kota Tangerang.
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah Kecamatan Pondok Aren Kota Tangerang Selatan.
4. Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah Kecamatan Karang Tengah Kota Tangerang.
Dengan luas wilayah 876,68 Ha tersebut Kecamatan Ciledug dibagi menjadi 8 wilayah Administratif Kelurahan, Rukun Warga ( RW ) 103 dan Rukun Tetangga ( RT ) 377.
Kelurahan yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Ciledug adalah sebagai berikut :
1. Kelurahan Sudimara Barat.
2. Kelurahan Sudimara Timu.
r3. Kelurahan Sudimara Jaya.
4. Kelurahan Sudimara Selatan.
5. Kelurahan Paninggilan.
6. Kelurahan Paninggilan Utara.
7. Kelurahan Parung Serab.
8. Kelurahan Tajur.
Di Wilayah Kecamatan Ciledug terdapat 2 buah Puskesmas, yaitu :
1.Puskesmas Ciledug Membawahi 4 Kelurahan, yaitu :
1. Kelurahan Sudimara Barat
2. Kelurahan Sudimara Timur
3. Kelurahan Sudimara Jaya
4. Kelurahan Sudimara Selatan
2. Puskesmas Tajur Membawahi 4 Kelurahan, yaitu :
1. Kelurahan Paninggilan
2. Kelurahan Paninggilan Utara.
3. Kelurahan Parung Serab.
4. Kelurahan Tajur
-B. KEPENDUDUKAN
Dengan banyaknya Komplek Perumahan yang dibangun maka berdampak pada dinamika perkembangan kependudukan, Adapun Data Penduduk pada tahun 2014 posisi pada bulan Juli 2014, yaitu :
NO KELURAHAN JUMLAH KK JUMLAH JIWA LAKI-LAKI EREMPUAN
1. PANINGGILAN 5.082 15.610 7.924 7.686
2. SUDIMARA BARAT 5.232 16.006 8.136 7.870
3. SUDIMARA SELATAN 4.612 14.203 7.230 6.973
4. PANINGGILAN UTARA 15.328 7.768 7.560.
5. SUDIMARA JAYA 6.468 19.609 10.033 9.576
6. SUDIMARA TIMUR 3.681 10.864 5.474 5.390
7. PARUNG SERAB 4.774 14.534 523 701
18. TAJUR 4.440 13.832 6.971 6.861
J U M L A H 39.180 119.986 61.059 58.927
C. KEPEGAWAIAN
Dalam rangka menjalankan kegiatan Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan baik ditingkat Kecamatan maupun Kelurahan se Kecamatan Ciledug jumlah pegawai yang ada seluruhnya.
1. Berdasarkan Status Kepegawaian
a. PNS : 78 Orang
b. TKK : 2 Orang
c. TKS : 33 Orang
2. Berdasarkan Tingkat Kelulusan / PendidikanData Pegawai Kecamatan Ciledug dan Kelurahan berdasarkan tingkat
Kelulusan / Pendidikan terdiri dari :
a. S2 : 10 Orang
b. Sarjana ( S1 ) : 26 Orang
c.D.1 : 1 Orang
d. SLTA : 73 Orang
e. SLTP : 3 Orang
f. SD : 1 Orang
D. KESEHATAN
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan agar semua lapisan masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah, merata dan murah maka Pemerintah Kota Tangerang terus berusaha untuk selalu meningkatkan pembangunan dalam bidang kesehatan baik sarana maupun prasarana dimana dengan adanya upaya tersebut diharapkan akan tercapai derajat kesehatan yang baik yang akhirnya akan dapat meningkatkan produktifitas masyarakat.Pemerintah Kota Tangerang mulai tahun 2012 telah menggratiskan biaya berobat rawat inap di kelas 3 bagi masyarakatnya baik dari keluarga tidak mampu maupun dari keluarga mampu dan pada tahun 2013 telah membangun Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tangerang tanpa Kelas untuk masyarakat Kota Tangerang tanpa dipungut biaya, cukup dengan melampirkan Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk Kota Tangerang. Pelayanan Kesehatan bagi masyarakat Kota Tangerang dilaksanakan secara berjenjang dimulai dari Puskesmas apabila tidak dapat ditangani atau perlu perawatan spesialistik baru dapat dirujuk ke Rumah Sakit yang telah bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kota Tangerang, kecuali untuk pasien dalam keadaan darurat dapat langsung berobat ke Rumah Sakit melalui IGD ( Instalasi Gawat Darurat ).
Selain itu Pemerintah Kota Tangerang telah bekerjasama dengan 36 Rumah Sakit dalam melayani masyarakat di bidang Kesehatan.
1. SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN KECAMATAN CILEDUG
Adapun sarana dan prasarana kesehatan yang tersedia di Kecamatan Ciledug, baik yang dibangun Pemerintah maupun Swasta, yaitu :
a. Puskesmas : 2 buah
b. Posyandu : 104 buah
c. Rumah Sakit Umum : 1 buah
d. RSIA : 2 buah
e. Dokter Praktek : 24 buah
f. Klinik Bersalin / Bidan : 22 buah
g. Pengobatan Tradisional : 16 buah
h. Apotek : 8 buah
i. Toko Obat : 16 buah
2. P O S Y A N D U
Posyandu merupakan sarana kesehatan terpadu yang ada dimasyarakat yang berfungsi sebagai pelayanan kesehatan terdepan langsung ke masyarakat terutama untuk melayani kesehatan Ibu dan Balita.
Adapun Jumlah Posyandu yang ada di Kecamatan Ciledug ada 104 Posyandu, yaitu:
NO KELURAHAN JUMLAH POSYANDU KETERANGAN
1. SUDIMARA BARAT 15
2. SUDIMARA TIMUR 10
3. SUDIMARA SELATAN 11
4. SUDIMARA JAYA 15
5. PANINGGILAN 13
6. PANINGGILAN UTARA 15
7. PARUNG SERAB 12
8. T A J U R 13
J U M L A H 104 POSYANDU
Untuk meningkatkan kinerja para kader Pemerintah Kota Tangerang sejak tahun 2009 telah memberikan bantuan setiap tahun sebesar Rp. 6.000.000.- Per Posyandu untuk kegiatan operasional dan insentif kader. Sedangkan pada Tahun 2014 ada kenaikan menjadi Rp. 7.200.000,- Per Posyandu.Selain itu juga Pemerintah Kota Tangerang telah mencanangkan Pembangunan 1000 Posyandu beserta dengan perlengkapannya.
Adapun Posyandu di Kecamatan Ciledug yang telah dibangun oleh Pemerintah Kota Tangerang, yaitu:
A. Kelurahan Sudimara Barat
1. Posyandu Belimbing
2. Posyandu Kencana
3. Posyandu Griya
4. Posyandu Melati
B. Kelurahan Sudimara Selatan
1. Posyandu Melati
2. Posyandu Bougenville
C. Kelurahan Tajur
1. Posyandu Anggrek
2. Posyandu Aster
3. Posyandu Acelia4. Posyandu Asoka
D. Kelurahan Paninggilan Utara
1. Posyandu Rambutan II E. Kelurahan Paninggilan
2. Posyandu Durian
3. Posyandu Ceri
F. Kelurahan Sudimara Timur
1. Posyandu Delima
2. Posyandu Mawar
Kegiatan Utama Posyandu, yaitu :1. Kesehatan Ibu dan Anak ( KIA ) - Pemeriksaan Kehamilan ( Tekanan Darah, Umur kehamilan dan besarnya janin, menimbang berat badan )- Penimbangan Berat Badan Balita- Pemeriksaan Kesehatan dan deteksi dini tumbuh kembang anak- Penyuluhan makanan bergizi untuk Ibu Hamil dan Balita- Pemberian Vitamin A dan Tambah Darah
2. Keluarga Berencana ( KB ) Pelayanan KB yaitu Suntik KB, PIL dan Kondom Untuk Pelayanan KB lainnya seperti Implan, IUD disarankan ke Puskesmas Untuk Pelayanan KB MOW dan MOP di Koordinasikan dengan BPMKB Kota Tangerang untuk dilayani di Rumah Sakit yang ditunjuk/bekerjasama dengan BPMKB Kota Tangerang.
3. Imunisasi Ibu dan Anak- Imunisasi Dasar Lengkap bagi Bayi- Imunisasi TT bagi Ibu Hamil
4. Pelayanan Gizi Melalui penyuluhan yang dilakukan oleh para kader di posyandu tentang pentingnya Gizi Seimbang bagi Balita dan Ibu Hamil dan setiap bulan pada kegiatan Posyandu diadakan Pemberian Makanan Tambahan
5. Penanggulangan DiarePenanggulangan Diare dapat terlaksana dengan baik bila Prilaku masyarakat untuk hidup bersih sudah menjadi kebutuhan. Disini peran kader sangat diperlukan untuk selalu mengingatkan masyarakat hidup bersih misalnya selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah makan. Kemudian bila terjadi Diare untuk pertolongan pertama segera berikan Pengganti Cairan Tubuh dengan Oralit.
Selain kegiatn tersebut diatas, ada kegiatan tambahan lainnya seperti kegiatan BKB ( Bina Keluarga Balita ) dan PAUD ( Pendidikan Anak Usia Dini ) yang bertujuan untuk memantau tumbuh kembang anak dan kecerdasan si anak . Adapun jumlah kelompok yang telah terbentuk, yaitu :
- BKB : 11 Kelompok BKR : 6 Kelompok BKL : 7 Kelompok PAUD : 38 Kelompok
=======================================================================
BAB IV
KOMITMEN DAN PERAN PEMERINTAH, MASYARAKAT DAN SWASTA DALAM MELAKSANAKAN GERAKAN
SAYANG IBU ( GSI ) DIKECAMATAN CILEDUG
A. KOMITMEN PEMERINTAH, MASYARAKAT DAN SWASTA
Pemerintah, masyarakat dan swasta mempunyai tanggung jawab yang sama dalam melaksanakan pembangunan Sumber Daya Manusia ( SDM ) karena dengan Sumber Daya Manusia yang baik dan berkualitas Pemerintah akan mudah untuk melaksanakan program dan kegiatan dalam berbagai sektor / bidang pembangunan. Keberhasilan pembangunan akan mewujudkan kehidupan masyarakat yang sehat, makmur dan sejahtera oleh karena itu peningkatan kesehatan ibu dan anak merupakan faktor yang paling strategis untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia.
Peran seorang ibu memegang posisi yang strategis dalam pembentukan manusia yang berkualitas dan memberikan pengaruh yang sangat besar dalam perkembangan psikologi manusia dimulai sejak pembuahan, bayi dalam kandungan, balita, remaja dan dewasa karena seorang ibu sebagai penjaga kesehatan keluarga mulai dari pemberian menu makanan sehari-hari dengan mempertimbangkan nilai gizi makanannya serta pola perilaku hidup yang bersih dan sehat juga menanamkan nilai-nilai akhlakul karimah untuk bekal hidup di masyarakat.
Dengan begitu besarnya peran seorang ibu pada Peringatan Hari Ibu 22 Desember 1996 Presiden secara resmi mencanangkan Gerakan Sayang Ibu ( GSI ) yaitu suatu gerakan yang dilaksanakan oleh masyarakat bekerjasama dengan Pemerintah untuk meningkatkan dan perbaikan kualitas hidup kaum perempuan terutama untuk mendorong percepatan penurunan Angka Kematian Ibu ( AKI ) dan Angka Kematian Bayi ( AKB ) untuk mencetak Sumber Daya Manusia yang berkualitas.
Berpijak pada pengertian Gerakan Sayang Ibu ( GSI ) tersebut maka kita harus mengembangkan kegiatan terpadu antar berbagai sektor Pemerintah dan mensinergikan dengan kekuatan-kekuatan lainnya yang ada di masyarakat seperti Lembaga Swadaya Masyarakat ( LSM ), Organisasi Wanita, Dunia Usaha, Para Akademisi, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan terutama pada sasaran keluarga yang memiliki Ibu Hamil.
Komitmen bersama antara Pemerintah, Masyarakat dan Swasta sangat dibutuhkan sekali dalam mensukseskan Gerakan Sayang Ibu ( GSI ) sehingga hasil yang diharapkan dapat terwujud dengan baik seperti yang diharapkan.Adapun hasil yang diharapkan :1. Jangka PanjangMeningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia ( SDM ) sebagai investasi Pembangunan Daerah.
2. Jangka PendekMempercepat penurunan Angka Kematian Ibu ( AKI ) dan Angka Kematian Bayi ( AKB ).
Berkaitan dengan komitmen bersama tersebut maka komitmen yang telah disepakati antara Pemerintah Kecamatan Ciledug, Masyarakat dan Swasta dalam pelaksanaan Gerakan Sayang Ibu ( GSI ) di wilayah Kecamatan Ciledug, yaitu :1. Camat Ciledug mengizinkan dan menyetujui penggunaan kendaraan dinas Kecamatan Ciledug untuk operasional Gerakan Sayang Ibu agar Satgas GSI Kecamatan dapat berperan aktif dalam kegiatannya dan juga dapat dipergunakan sebagai Ambulance Siaga yang dikukuhkan dengan Surat Keputusan Camat.2. Camat Ciledug mempersiapkan Gedung Kesekretariatan Gerakan Sayang Ibu ( GSI ) beserta sarana dan prasarana pendukungnya.3. Kepala UPTD Puskesmas Ciledug dan Puskesmas Tajur menyiapkan Ambulance Siaga dimana dalam keadaan darurat siap mengantar Ibu Hamil ke Rumah Sakit Rujukan.4. Rumah Sakit Sari Asih Ciledug menyiapkan Ambulance Gratis dalam radius 2 KM.5. Rumah Sakit Sari Asih Ciledug, Rumah Sakit Ibu dan Anak Aqidah dan Rumah Sakit Mutiara Bunda sebagai Rumah Sakit berkomitmen untuk : a. Meningkatkan pelayanan masyarakat khususnya dan membantu pembinaan kepada posyandu yang berada di sekitar Rumah Sakit. b. Siap dan bersedia menerima pasien rujukan dari Puskesmas dan Bidan khususnya untuk Ibu melahirkan baik Normal maupun Caesar dengan biaya gratis di ruang kelas III.
6. Kemitraan masyarakat terhadap pelaksanaan Gerakan Sayang Ibu ( GSI ) berupa : a. Menjadi Suami Siaga ( Suami Siap Antar Jaga ). b. Menyediakan Ambulance Siaga yaitu kendaraan roda empat milik masyarakat yang dijadikan Ambulan Kelurahan yang siap siaga mengantarkan Ibu Hamil ketempat Sarana Kesehatan. c. Menyiapkan Pondok Sayang Ibu. d. Adanya Komitmen masyarakat dengan membentuk Warga Siaga e. Adanya Komitmen Masyarakat dengan Menggalang Dana Bersalin ( Tabulin dan Dasolin ) f. Adanya Komitmen masyarakat dengan Membentuk Bank Donor Darah.
B. PERAN PEMERINTAH, MASYARAKAT DAN SWASTA
Dalam melaksanakan kegiatan Gerakan Sayang Ibu ( GSI ) diharapkan peran Pemerintah, Masyarakat dan Swasta agar berintegrasi dan terkoordinasi dengan baik mulai dari Perencanaan, Pelaksanaan, Kontroling dan Evaluasi.
Adapun peran Pemerintah, Masyarakat dan Swasta di wilayah Kecamatan Ciledug dalam melaksanakan kegiatan Gerakan Sayang Ibu ( GSI ) dapat digambarkan ebagai berikut :1. Pemerintah Kecamatan Ciledug bersama masyarakat da Swasta membentuk Satuan Tugas Gerakan Sayang Ibu ( SATGAS GSI ) di tingkat Kecamatan dan di tingkat Kelurahan.2. Melakukan Pengorganisasian yaitu pembagian tugas, tanggung jawab dan kewenangan agar organisasi SATGAS GSI dapat berfungsi dengan baik.3. Mensosialisasikan Gerakan Sayang Ibu ( GSI ) kepada seluruh lapisan masyarakat yang dilakukan baik oleh Pemerintah, Tokoh Masyarakat maupun oleh Organisasi Kemasyarakatan seperti PKK, Dharma Wanita, BKMT dan FKTS.4. Rumah Sakit Sari Asih Ciledug, RSIA Mutiara Bunda dan RSIA serta Bidan Swasta selalu mengadakan konseling bagi Ibu Hamil, Melahirkan dan Nifas mengenai Pola Makan yang sehat, Perawatan Tali Pusat dan memandikan Bayi maupun Cara memberikan ASI yang baik5. Rumah Sakit Sari Asih Ciledug mengadakan Klinik Laktasi6. Adanya Kelas Ibu Hamil yang dibina oleh Petugas Kesehatan dari Puskesmas Ciledug maupun Puskesmas Tajur
========================================================================
BAB V
PELAKSANAAN GERAKAN SAYANG IBU ( GSI ) DI KECAMATAN CILEDUG
A. VISI DAN MISI KECAMATAN SAYANG IBU
Kecamatan Ciledug sejak tahun 2009 sudah merupakan Kecamatan Sayang Ibu ( KSI ) dan pada tahun 2010 berdasarkan Surat Keputusan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana ( BPMKB ) Kota Tangerang Nomor : 463/52.a-BPMKB/2010 Tanggal 7 Juni 2010 ditetapkan bahwa Kecamatan Ciledug sebagai Juara I Pemenang Lomba Kecamatan Sayang Ibu ( KSI ) pada kegiatan Gerakan Sayang Ibu.Kemudian pada Tahun 2012 Kecamatan Ciledug kembali terpilih menjadi Juara I Kecamatan Sayang Ibu tingkat Kota Tangerang.Dalam melaksanakan program dan kegiatan Gerakan Sayang Ibu ( GSI ) Kecamatan Ciledug sebagai pemenang Kecamatan Sayang Ibu di Kota Tangerang mempunyai Visi dan Misi, yaitu :
V I S I " KECAMATAN CILEDUG SEBAGAI KECAMATAN SAYANG IBU MEWUJUDKAN KEHIDUPAN PEREMPUAN YANG SEHAT DAN BERKUALITAS "
Makna yang terkandung dalam Visi dimaksud adalah :1. Dalam melaksanakan Gerakan Sayang Ibu ( GSI ) perlu mengedepankan upaya-upaya untuk mewujudkan kehidupan perempuan yang sehat.2. Dalam melaksanakan Gerakan Sayang Ibu ( GSI ) perlumengedepankan upaya-upaya untuk mewujudkan kehidupan perempuan yang berkualitas.
Sebagai upaya untuk mencapai Visi yang telah ditentukan maka perlu ditetapkan Misi yang merupakan rumusan mengenai upaya-upaya yang dilaksanakan untuk mewujudkan Visi.
M I S I
Adapun Misi Kecamatan Ciledug sebagai Kecamatan Sayang Ibu adalah :
1. Meningkatkan Pemberdayaan Perempuan yang sehat dan berkualitas.
2. Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Sarana dan Prasarana Kesehatan.
3. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan.
4. Meningkatkan penguatan peran masyarakat untuk peduli terhadap Pemberdayaan Perempuan.
Secara umum Misi dapat diartikan sebagai suatu hal yang harus dilaksanakan agar Visi dapat direalisasikan dengan baik. Berdasarkan pada rumusan Visi Kecamatan Ciledug sebagai Kecamatan Sayang Ibu dapat dijabarkan, sebagai berikut :
1. Misi yang ke 1 : Meningkatkan Pemberdayaan Perempuan yang sehat dan berkualitas. Untuk meningkatkan Pemberdayaan Perempuan yang sehat dan berkualitas harus dilaksanakan melalui kegiatan Komunikasi Informasi dan Edukasi ( KIE ) yang bertujuan meningkatkann pengetahuan dan pemahaman kepada kaum perempuan / Ibu tentang :a. Pengetahuan dan pemahaman tentang Program KBb. Pengetahuan dan pemahaman tentang pentingnya ASI bagi bayic. Pengetahuan dan pemahaman tentang Kesetaraan Genderd. Pengetahuan dan pemahaman tentang pertolongan keluarga terhadap Kesehatan Ibu dan Bayie. Pengetahuan dan pemahaman tentang Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga / UP2Kf. Pengetahuan dan pemahaman tentang Hak dan Kesehatan Repruduksig. Pengetahuan dan Pemahaman tentang Kesehatan Keluarga, Ibu Hamil, Melahirkan, Nifas dan Bayih. Pengetahuan dan pemahaman tentang pentingnya Gizi bagi Ibu Hamil, Menyusui dan Bayi
Misi pertama ini ditetapkan dengan alasan bahwa melalui pemberdayaan perempuan diharapkan kaum perempuan bisa menjaga kesehatannya, bisa mandiri sehingga dapat meningkatkan kualitas hidupnya.
2. Misi yang ke 2 : Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Sarana dan Prasarana Kesehatan. Untuk meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Sarana dan Prasarana Kesehatan harus adanya komitmen bersama baik dari Pemerintah, Masyarakat dan Swasta dimana komitmen ini dilakukan sebagai strategi untuk memindahkan pelayanan agar lebih dekat dengan kaum perempuan serta membawa mereka lebih dekat dengan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan, yaitu :a. Membangun posyandu sebagai pusat layanan kesehatan ditingkat yang paling dekat dengan masyarakat dengan kualitas dan sarana prasarana yang baik.b. Mengajak pihak swasta meningkatkan kualitas pelayanan dan meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan.c. Mengajak masyarakat untuk menjadi Suami Siaga, Warga Siaga dan menyiapkan Ambulance Siaga.
Misi kedua ini ditetapkan dengan alasan bahwa kualitas dan kuantitas Sarana dan Prasarana Kesehatan sangat penting untuk melakukan tindakan prepentif terhadap masalah kesehatan khususnya kaum ibu dan balita.
3. Misi yang ke 3 : Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan.
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ada beberapa hal yang harus dilakukan, yaitu :a. Peningkatan kualitas pelayanan di rumah sakit sehingga menjadi rumah sakit Sayang Ibu burkualitas, tanggap dan ramah terhadap Bumil, Bulin, Bufas dan masyarakat pada umumnya.b. Penggalangan kegiatan sumbangan Donor Darah.c. Peningkatan kualitas dan kuantitas Tenaga Medis untuk penanganan kegawatdaruratan.
4. Meningkatkan penguatan peran serta masyarakat untuk peduli terhadap pemberdayaan perempuan.
Untuk meningkatkan penguatan peran serta masyarakat untuk peduli terhadap pemberdayaan perempuan yang harus dilakukan adalah :a. Bergabung dengan Satgas GSIb. Melaksanakan Pendataan Ibu Hamilc. Melaksanakan kegiatan KIEd. Menyediakan Pondok Sayang Ibue. Menggalang Dana Bersalinf. Menggalang Sumbangan Donor Darahg. Menyediakan Ambulan Desah. Menjadi Suami Siaga
Visi dan Misi tersebut ditetapkan sebagai strategi yang harus dilakukan dalam percepatan penurunan Angka Kematian Ibu ( AKI ) dan Angka Kematian Balita ( AKB ).
B. PELAKSANAAN GERAKAN SAYANG IBU ( GSI ) DI KECAMATAN CILEDUG
Gerakan Sayang Ibu adalah suatu gerakan bersama antara Pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan utamanya mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI ) dan Angka Kematian Balita ( AKB ) dalam rangka peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia. Berpijak pada pengertian Gerakan Sayang Ibu tersebut diatas maka pelaksanaan Gerakan Sayang Ibu di Kecamatan Ciledug melibatkan unsur masyarakat seperti tokoh agama, organisasi kemasyarakatan, organisasi kewanitaan, organisasi kepemudaan dan swasta.
Adapun kegiatan yang telah dilaksanakan, yaitu :1. Membentuk Satgas Gerakan Sayang Ibu tingkat Kecamatan dan tingkat Kelurahan2. Menyusun Rencana dan Program Kerja Gerakan Sayang Ibu3. Melakukan Pendataan Bayi dan Ibu Hamil
Berdasarkan hasil pendataan bulan September jumlah bayi ada 1.053 Bayi.